Minggu, Januari 20, 2008

Kupu-kupu senja


Oleh: Syarif Istifham

Kupu-kupu senja itu
Ingatkan aku pada seseorang
Saat pertama kali ku kenal dia
Di suatu tempat dekat pondok

Untuk kali pertamanya aku melihat
Sesosok wanita umpama rembulan
Rembulan yang kan slalu terangi jalanku
Di saat matahari hatiku hampir terbenam

Oh, gadis....
engkau sungguh elok nan mempesona
wangimu bangkitkan gairah hidupku
setelah semangat hidupku hampir pudar
bak biru langit yang hendak pudar senja itu

Duhai, pelita hatiku....
engkau bagaikan setangkai bunga matahari
sebagai pelambang penerang kagelapan hati
betapa berbingar-bingar hatiku saat kau hadir
mengisi ruang-ruang hampa di batinku

Oh, cantik....
taukah dirimu bahwa bunga-bunga terlihat cemberut
seakan-akan cemburu dengan kecantikan wajahmu
taukah kamu akan wajah langit berubah memerah
seakan malu karena grogi dengan elok pribadimu

******
desir bayu di sekitarmu seakan berbisik
subhanallah...! alangkah indah makhlukMU ini Tuhan

Kebumen, 14 juni 2004
BY: Istifham

Label:


Baca Selengkapnya...!

Kamis, Januari 17, 2008

Tak sabar ingin memelukmu

Oleh: Syarif Istifham

Sayang....
Sudah sekian lama rasanya kita berpisah
Hingga tak ada lagi yang namanya kisah
Bincang dan canda tawa pun tak pernah
Hingga membuat hati ini penuh gelisah

Sayang....
Bagaimana kabarmu di sana sekarang
Masihkah kebahagiaan setia disisihmu
Masihkah kadamaian hati mengikutimu
Masihkah kau jaga cinta dan sayangku
Masihkah cinta kasihmu hanya untukku

Sayang....
Kini indah wajahmu tak lagi bisa ku tatap
Lembut tubuhmu tak lagi bisa ku dekap
Manis senyummu tak lagi bisa ku nikmati
Sentuhan hangatmu tak lagi bisa ku dapati

Sayang....
Biarpun jarak dan waktu memisahkan kita
Ku kan tetap menjaga keutuhan cinta kita
Walaupun kutahu cinta itu bukan milik kita
Karena itu yang dititipkan Tuhan untuk kita

Sayang....
Percayalah...!kasih dan cintaku hanya untukmu
kapanpun, dimanapun do'aku slalu bersamamu
Iyalah semoga cintamu dan cintaku abadi selalu
Sampai takdir Tuhan meminta kita untuk berlalu

Sayang....
Aku sangat rindukan kehadiranmu disisihku
Hasrat ingin bertemu tak bisa redam olehku
Saat ini aku butuh belaian lembut tanganmu
Aku sangat inginkan kecupan mesra darimu
Rasanya tak sabar lagi ku ingin memelukmu

Puisi ini aku persembahkan special buat kekasihku yang sedang menungguku
di villa penantian. Meskipun dia tak mungkin membaca puisi ini, namun hatinya
mampu membaca perasaanku saat ini. Karena puisi ini adalah perasaan yang
ada di hatiku saat ini.

BY: Istifham

Label:


Baca Selengkapnya...!

Selasa, Januari 15, 2008

Makhluk Bernama Wanita

Oleh: Syarif Istifham

Wanita adalah makhluk Tuhan yang indah
Wanita tercipta dalam tabiatnya yang lemah
Wanita memiliki satu perasaan yang lembut
Wanita patut mendapatkan sentuhan lembut

Wanita membuat hidup ini jadi penuh warna
Wanita menjadi hiasan di tiap-tiap tempat
Wanita menjadi keindahan tersendiri bagi
Kaum lelaki pada setiap masa dan zaman

Cinta, kasih, dan sayang ada pada mereka
Untuk siapa saja yang dicintai oleh mereka
Yaitu orang yang bisa menjaga hati mereka
karena hanya dia yang pantas untuk mereka

Wanita selalu berharap akan perhatian lebih
Wanita selalu mendamba akan pelipur sedih
Wanita selalu minta pengertian dari laki-laki
Wanita selalu ingin tanggungjawab dari lelaki

Wanita di balik kelemahan mereka meyimpan
kekuatan yang sangat dahsyat dan luar biasa
kekuatan itu bersumber dari sebuah perasaan
perasaan itu tumbuh dan bersemi dalam hati

Beruntunglah bagi mereka yang memiliki wanita
karena wanita adalah penenang hati kala gundah
karena wanita bisa menjadi teman saat kesepian
karena wanita adalah simpanan paling berharga

Wanita bak mutiara yang berkilauan....
Wanita bak bintang yang bercahaya....
Wanita bak embun sejuk di pagi hari...
Wanita bak udara segar di pagi hari...

Wanita bak ular yang siap menggigitmu...
Wanita bak racun yang siap membunuhmu...
Wanita bak pedang yang siap memotong lehermu...
Wanita bak duri yang siap menusuk tubuhmu....
Hati-hati dengan wanita.........!

BY: Istifham

Label:


Baca Selengkapnya...!

Senin, Januari 14, 2008

ANTARA AMAL, SURGA, DAN NERAKA

Oleh: Syarif Istifham

Pernah suatu ketika ada seorang Alim yang ahli ibadah. Ia sangat tekun sekali dalam beribadah, terutama sekali ibadah-ibadah Tathowwu’(sunnah), seperti shalat tahajjud di waktu malam, puasa di waktu siang, dan rajin shadaqah kepada faqir miskin. Ia mengerjakan semua itu, karena Allah SWT."Ujar dia". Namun, dalam hatinya dia merasa kalau semua amalnya itu bisa memasukan ia ke dalam surga. Bahkan dalam hatinya pun bergumam “aku pasti masuk surga dengan cepat sekali, karena aku sudah taat beribadah dan menjauhi larangan-larangan Allah”.

Ia tidak sadar kalau sejatinyanya yang memasukan seorang hamba ke dalam syurga itu bukanlah amal-amalnya, melainkan atas kehendak Allah. Sedangkan Allah dalam memasukan hambaNYA ke dalam surga itu bukan karena amal-amalnya, melainkan berkat RahmatNYA lah ia dimasukan ke dalam surga. Bahkan nabi Muhammad SAW pun pernah berkata, “Aku masuk surga itu bukan karena amalku, melainkan allah telah meliputiku dengan rahmatNYA”.

Nah, disinilah letak kesalahan orang tersebut yang nantinya justru akan menyeretnya ke tempat yang tidak pernah terbayangkan oleh dia sebelumnya, yaitu NERAKA. Berarti dia sedang dilulu (jawa red.)oleh Allah atau istidraaj. Karena kadang-kadang seorang hamba di beri karamah oleh allah dalam rangka istidraaj. Semisal bisa terbang, bisa berjalan di atas air, mampu berdialog dengan alam jin dan seabagainya. Semua itu adalah karamah yang dianugerahkan Tuhan kepada para Wali, adakalanya sebagai hadiah dari Tuhan, adakalanya sebagai istidraj dariNYA.

Suatu hari di saat ia sedang menjalankan shalat di suraunya, datanglah seorang pemuda dengan langkah terbata-bata karena kebanyakan minum arak. Langkah kakinya pun tak berarah dan tak beraturan. Karena itu, dia tidak sadar kalau sebenarnya dia sedang masuk ke surau orang Alim tersebut yang kemudian tanpa sengaja dia menginjak kepala orang ‘alim itu ketika sedang sujud. Tak satu orang pun yang tahu kalau ternyata yang menjalankan kaki pemuda itu adalah Allah, untuk menguji kesabaran orang Alim tersebut.

Benar!tiba-tiba pada saat kepalanya diinjak oleh pemuda itu, dia marahnya bukan main. Ia berkata “ turunkan kakimu! Wahai orang yang dilaknat oleh allah. Kamu tidak sopan dengan orang yang dimuliakan oleh allah”. Ia berucap seperti itu, karena ia merasa lebih mulia di hadapan Allah dibandingkan dengan pemuda itu. Ia pikir dirinya lebih mulia karena selalu taat kepada allah. Dan sebaliknya, pemuda itu dianggapnya hina karena banyak melakukan dosa.

Oleh karena ia merasa lebih mulia, lantas ia berdo’a dengan suara yang keras “Ya Allah... jangan Engkau kumpulkan aku dengan pemuda ini kelak di akhirat”. Begitulah do’a yang diucapkan orang Alim itu. Kemudian pemuda tersebut di usir keluar dari suraunya, seraya melontarkan kata-kata kasar yang tidak sepantasnya keluar dari mulut seorang hamba Tuhan yang ahli ibadah. "Pergi kamu! Wahai orang yang ditolak dari rahmat allah, haram tempat peribadahanku diinjak oleh kakimu yang najis penuh dengan bau neraka."bentak orang Alim tersebut pada pemuda jalang yang telah menginjak kepalanya".

Seperti itu kah akhlak orang yang dimuliakan oleh Allah? Tanpa ia sadari ia sedang berusaha menyaingi Allah untuk menduduki kursi keagungan yang hanya dimiliki olehNYA. Apakah seorang manusia yang sangat lemah dan hina mampu menandingi atau bahkan sampai mengalahkan Allah? Tidak mungkin. Allah Maha tinggi sekaligus Maha berkuasa, tidak ada satu makhluk pun yang mampu menandingi kekuasaanNYA. Dan tak ada seorang pun yang sanggup untuk menduduki kursi keagungan Allah.

Ia mengira bahwa surga itu wajib dihuni olehnya, karena ia sudah banyak mengerjakan amal-amal kebajikan. Tapi kesombongan telah memusnahkan seluruh pahala dari amal-amal kebajikan yang pernah ia kerjakan. Sungguh kesombongan yang sangat amat tersembunyi, sehingga tidak ada yang mengetahui selain orang-orang yang memang hatinya jernih. Yaitu orang-orang ahli ma’rifat kepada Allah atau ‘Arifun. Hanya merekalah yang sanggup melihatnya, karena hati mereka penuh dengan cahaya. Sehingga mampu melihat sesuatu selembut apapun. Mereka adalah orang-orang yang selalu bersama Allah dan menjadi kekasih-kekasih Allah. Sehingga di dalam dunia pun mereka sudah merasakan bau syurgawi.

Sementara di pojok sana seorang pemuda yang di usir tadi, ia merasa bahwa dirinya itu hina dan dina, sehingga merasa sangat butuh kepada Rahmat Allah. Kemudian ia pun berdo’a dengan suara yang lirih sembari meneteskan air mata dan hatinya pun menjerit keras, bak hati yang sedang hancur karena merasa berdosa kepada Allah SWT. “Ya ghofirodz dzanbi waqobilit taubi, aku bukan orang yang ahli taat kepadaMU, aku pun banyak melakukan dosa. Tapi aku yakin rahmat dan ampunanMU jauh lebih luas dari dosa-dosa yang telah aku perbuat, maka ampunilah semua dosa-dosaku dan masukanlah aku ke syurgamu dengan Rahmat dan KeutamaanMU, bukan dengan sifat adilMU. Hamba tidak sanggup untuk menahan panasnya api nerakaMU, karena hamba adalah makhluk yang lemah. Hamba bukan apa-apa, tak punya apa-apa, dan tak bisa apa-apa.”

Akhirnya Allah pun mengabulkan do’a kedua orang tersebut. Orang yang ahli ibadah dimasukan kedalam neraka oleh Alloh karena Takabbur. Karena Nabi pernah bersabda: "Barangsiapa yang di dalam hatinya terdapat seberat biji sawi/semut budak dari kibr(kesombongan), maka haram baginya masuk syurga". Dengan demikian benar bahwa, do'anya terkabulkan. Yaitu di akhirat tidak dikumpulkan dengan pemuda itu, karena pemuda itu berada di syurga, berkat Rahmat Allah dan semua dosanya diampuni oleh Allah.

Jadi pada intinya, orang masuk syurga atau neraka itu bukan semata-mata karena amal ibadah. Akan tetapi karena rahmat Allah lah seseorang masuk syurga. Ketika Allah sudah menggunakan sifat fadlol (keutamaan)NYA. Maka tidak mengherankan, jikalau ada orang yang semasa hidupnya sering berbuat dosa kepada Allah, namun sebenarnya hatinya sangat takut dan mengharap kepada Allah dimasukan ke dalam syurgaNYA.

Karena syurga maupun neraka semuanya adalah milik Allah, maka hanya atas kehendaknyalah seorang hamba masuk surga atau neraka. Perbuatan Allah tidak boleh dipertanyakan, dan keputusanya tidak bisa diganggu gugat. Segala yang ada di jagad raya ini adalah kepunyaanNYA dan akan kembali padaNYA.

Label:


Baca Selengkapnya...!

Sabtu, Januari 12, 2008

Tak Selamanya

Oleh: Syarif Istifham


Tak selamanya matahari bersinar

Tak selamanya bulan beredar
Tak selamanya bintang berpijar
Tak selamanya bumi berputar

Tak selamanya waktu bergulir
Tak selamanya angin berdesir
Tak selamanya pantai berpasir
Tak selamanya muara berhilir

Tak selamanya si kaya tertawa ceria
Tak selamanya si miskin terlunta-lunta
Tak selamanya si pandai berjaya
Tak selamany si bodoh terpedaya

Tak selamanya cinta itu indah
Tak selamanya rindu itu gundah
Tak selamanya benci itu salah
Tak selamanya hati itu merah

Tak selamanya hidup menyenangkan
Tak selamanya mati menakutkan
Tak selamanya suka meng-enakkan
Tak selamanya duka meresahkan

Tak selamanya.......
Tak selamanya.......

Tak ada di dunia ini yang selamanya
Tak ada dalam hidup ini yang abadi
Yang selamanya hanya ada satu
Yang abadi itu cuma ada satu
Yaitu Tuhan yang Maha abadi dan selamanya

Kairo, 1 Muharram 1429 H

Label:


Baca Selengkapnya...!

Kamis, Januari 10, 2008

Ritme Malam


Oleh: Syarif Istifham

Bila ritme malam mulai berlabuh
Saat kaum sufi bersujud&bersimpuh
Berdialog mesra penuh sahaja dengan Tuhan
Butiran air mata pun kian berjatuhan

Ku hanya bisa bermain dengan Imajinasiku
Meluapkan segala apa yang ada di dadaku
Sambil ku goreskan pena di tanganku
Di atas kertas putih buku Diaryku

Kini tahun telah berganti yang baru
Amal mereka tetap tak bisa ku tiru
Masihkah ada sedikit cahaya di hatiku
Untuk sekedar menerangi jalanku


Ku tak bisa menjadi seperti mereka
Yang selalu dzikir dalam suka&duka
Hatiku tak bisa sebening hati mereka
Yang dari segala kotoran merdeka

Ya Rabb....
Aku iri melihat mereka....
Aku cemburu dengan mereka.....
Aku tak bisa seperti mereka......
Aku ingin seperti mereka.......

Ya Rabb....
Meski ku tak setulus mereka.....
Meski ku tak sepatuh mereka....
Aku tetap mendamba cintaMU
Aku tetap berharap ridloMU

Kairo, 1 Muharram 1429 H

Label:


Baca Selengkapnya...!

Selasa, Januari 08, 2008

ISLAM, MUSLIM, DAN INDONESIA


Oleh: Syarif Istifham

Mas, saya takut. sekarang banyak sekali terjadi dimana-mana kerusuhan dan pertikaian. Bahkan diantara sesama muslim saling terjadi perbedaan yang berujung pada kebencian antara satu dengan yang lain. Saya takut kalau sampai hal tersebuat membuat Tuhan kita marah. Karena bosan dengan ulah mereka. Dan saya pikir kekhawatiran sekarang sudah mulai terlihat di depan mata kita. Buktinya dimana-mana terjadi banyak musibah, entah itu banjir, tanah longsor, gempa, dan yang paling mengerihkan adalah banjir darah. Ironisnya, banjir darah tersebut ditimbulkan hanya karena salah dalam memahami dan menafsiri teks-teks Al-qur’an.

Tapi, kalau saya renungi kembali masa Tuhan marah sih? Katanya tidak ada yang bisa mengurangi atau menambah keagunganNYA, baik maksiat ataupun taat. Entah lah…!!! Hanya ada satu kata yang bisa menjawab itu semua, yaitu “Wallahu a’lam bissawab”. Dan saya hanya ada satu puisi buat kita semua:

“Islam adalah agama yang damai
Bukan malah mengajak bertikai
Islam adalah agama yang rahmah
Bukan malah membuat resah

Muslim adalah makhluk termulia
Tidak tercipta untuk sia-sia
Muslim adalah penebar cinta sejati
Tidak diperintah untuk menyakiti

Indonesia adalah Negara yang bineka
Percaya pada tuhan yang Esa
Indonesia adalah negri yang makmur sentosa
Jika peghuninya berakhlak dan bertaqwa

Islam bukanlah agama yang kasar dan kaku
Siapa saja bisa seenaknya mengaku-ngaku
Muslim bukanlah NU, MUHAMMADIYAH, atau yang lain
Siapapun bisa mennyalahkan atau mengkafirkan yang lain
Indonesia bukanlah milikku, milikmu, ataupun miliknya
Siapa saja bisa menghukumi Indonesia adalah miliknya.”

Puisi ini saya peruntukan buat seluruh muslim yang ada di negri tercinta Indonesia. Dengan satu harapan semoga kita saling menyadari bahwa sejatinya kita adalah satu, satu perasaan cinta dan cita-cita. Bersama kita buktikan islam yang ramah, islam yang penuh kasih sayang. Sebagaimana yang telah telah dicontohkan Nabi kita shalatullah wasalaamuhu ‘alaih. Biar seluruh dunia tahu, bahwa agama kita adalah agama yang terbaik yang pernah ada di bumi. Marilah kita lepaskan baju perbedaan diantara kita, karena “al-musim ma’a ikhwatihi kal jasadil wahid au kaasnanil musythi”. “muslim diantara saudara-saudarnya adalah bak satu tubuh, atau bak gigi-gigi sisir”.

Label:


Baca Selengkapnya...!

Sabtu, Januari 05, 2008

Pesan Cinta dari Rumi



"Cinta adalah asas penciptaan alam semesta dan kehidupan. Cinta adalah keinginan yang kuat untuk mencapai sesuatu. Begitulah pesan cinta mistikus Jalaluddin Rumi kepada dunia yang saat ini sedang merayakan 800 tahun kelahirannya."

Pertemuan dengan sufi pengembara Syamsi Tabriz yang berasal dari Iran menyebabkan Rumi muda begitu terpukau dengan ekstase keruhaniahan. Khutbah-khutbah kharismatik dari si pengembara itu telah merubah pemikiran dan kehidupan spiritualnya. Ke mana saja si pengembara pergi Rumi berada di belakang jejak langkahnya. Rumi haus bimbingan spiritual dari si pengembara yang sekarang telah mengangkatnya menjadi murid. Tiga tahun Rumi berkelana bersama si pengembara. Sampai akhirnya Rumi harus betekur menangisi kehilangan sang guru. Jejak pengembara tak lagi dilihatnya. Kehilangan yang begitu memuncak membuat bibirnya meluncurkan syair-syair indah.

Kerinduan kepada sang guru membuatnya menjadi penyair yang kaya dan imajinatif. Lambat laun kerinduan itu berubah menjadi cinta mistikal kepada Tuhan. Puisi-puisi mistis Rumi begitu abadi dan memikat.Kini, 800 tahun sudah masa itu berlalu. Namun Puisi-puisi Rumi tidak lekang dimakan jaman. Bahkan UNESCO menetapkan Jalaluddin Rumi sebagai tokoh tahun 2007. serangkaian acara digelar di seluruh dunia untuk mengenang sang mistikus cinta itu. Dari seminar, peluncuran buku, diskusi, sampai pementasan seni. Di Indonesia, Rumi dirayakan di Gedung Kesenian Jakarta. Acara yang bertajuk Malam Rumi 2007 berisi pembacaan puisi-puisi Rumi, ceramah tentang kehidupan Rumi, dan sumbangannya pada kebudayaan dunia.

Malam Rumi 2007 begitu spesial karena penyair kawakan Indonesia seperti Taufik Ismail dan Abdul Hadi WM membacakan puisi-puisinya. Hadir pula tokoh intelektual Indonesia membacakan esai. Mereka adalah Mulyadhi Kartanegara, Anies Baswedan, Haidar Bagir, Komarudin Hidayat. Tidak ketinggalan tarian gangsing yang dibawakan Rabbani Sufi Institute of Indonesia. Menurut sang eksekutif producer Rani A Dewi, acara ini bermaksud mengajak saudara-saudara kita di luar sana untuk sama-sama menghargai fitrah kemanusian kita. Bahwa tidak ada masalah dalam keragaman. Justru keragaman adalah manifestasi Allah. Di dalam keragaman itulah sebenarnya keindahan Allah.

Bagi Haidar Bagir acara itu adalah langkah bagus dalam memperkenalkan Rumi. Menurutnya Rumi ini lengkap dalam banyak hal. Dia sangat toleran dan sangat terbuka. Dia filosof yang sangat mendalam. Mistikus tapi pada saat yang sama menulis dalam syair-syair. Sehingga lebih banyak orang bisa memahami dan menyukainya. “Saya kira mempopulerkan Rumi ini sangat bagus untuk dakwah Islam. Khususnya ketika banyak orang yang jahil dan tidak tahu tentang Islam dan mengaitkan Islam dengan kekerasan,” kata Haidar Bagir.

Alam dibangun dari cinta. Alam mengerti cinta. Dia bukan benda yang mati. Dia benda hidup bukan karena dirinya sendiri tapi karena diberikan cinta oleh Allah. Karena itu, Maulana Rumi berpesan cintailah alam bila engkau mau diberikan kebaikan oleh Allah.

Label:


Baca Selengkapnya...!

Kamis, Januari 03, 2008

Pagiku Di kairo

Oleh: Syarif Istifham

Seiring semilirnya angin di pagi hari
Membelai mesra kulit halus tubuhku
Membuatku bangun dari lelap tidurku
Hingga ku tahu matahari sedang menyambutku

Tubuhku menggigil kedinginan penuh resah
Saat udara musim dingin menyusup ke jasadku
Hampir saja darahku membeku kedinginan
Tapi sinar mentari menyelimutiku penuh hangat
Seakan jelmaan sentuhan lembut tangan ibuku

Di saat itulah penjual-penjual
'isy, ful,tho'miya dan salathoh
Berderetan di pinggir jalan
menunggu pembeli datang mebeli

Lalu aku berjalan menuju mereka
karena tak tahan lapar perutku
Untuk sekedar menenangkan
gelisah cacing-cacing dalam perutku

Aku bersama para 'amu misr
Aku tak peduli dengan Ocehan
Mereka yang tak suka dengan
Dengan kebiasaan sehari-hariku

Mungkin aku sangat rindukan ful
Ketika aku sudah tidak di sini lagi

Kairo, 14 desember 2007

Label:


Baca Selengkapnya...!

Rabu, Januari 02, 2008

Merenungi Hidup


Oleh: Syarif Istifham

Hidup ini bak rumput hijau
Selepas hujan di malam hari
Kemudian menguning lalu mati
Tanpa pernah kita renungi dan sadari

Musim semi begitu mengasikan
Musim gugur begitu menyedihkan
Musim dingin begitu meresahkan
Musim panas begitu menggarangkan

Gelombang badai menerpa alam
Gempa bumi meruntuhkan gedung-gedung
Gunung-gunung meluapkan kemarahanya
guntur pun ikut menunjukan keganasannya

Namun di balik segala yang mengerikan itu
Ada cinta dan kasih sayang Tuhan
Berupa hikmah yang terkandung di dalamnya
Bagi siapa saja yang mau memikirkannya

Begitulah Mayapada fana ini
Habis gelap terbitlah terang
Hilang terang hadirlah gelap
Berputar tanpa jelas ujung pangkal
Mengisi ruang-ruang hidup ini

Semua itu hanyalah bak fatamorgana
Begitu mempesona dari kejauhan
Tapi menghilang saat kita dekati
Sungguh tipu daya yang nyata

Kairo, 10 november 2007

Label:


Baca Selengkapnya...!