Sabtu, Januari 05, 2008

Pesan Cinta dari Rumi



"Cinta adalah asas penciptaan alam semesta dan kehidupan. Cinta adalah keinginan yang kuat untuk mencapai sesuatu. Begitulah pesan cinta mistikus Jalaluddin Rumi kepada dunia yang saat ini sedang merayakan 800 tahun kelahirannya."

Pertemuan dengan sufi pengembara Syamsi Tabriz yang berasal dari Iran menyebabkan Rumi muda begitu terpukau dengan ekstase keruhaniahan. Khutbah-khutbah kharismatik dari si pengembara itu telah merubah pemikiran dan kehidupan spiritualnya. Ke mana saja si pengembara pergi Rumi berada di belakang jejak langkahnya. Rumi haus bimbingan spiritual dari si pengembara yang sekarang telah mengangkatnya menjadi murid. Tiga tahun Rumi berkelana bersama si pengembara. Sampai akhirnya Rumi harus betekur menangisi kehilangan sang guru. Jejak pengembara tak lagi dilihatnya. Kehilangan yang begitu memuncak membuat bibirnya meluncurkan syair-syair indah.

Kerinduan kepada sang guru membuatnya menjadi penyair yang kaya dan imajinatif. Lambat laun kerinduan itu berubah menjadi cinta mistikal kepada Tuhan. Puisi-puisi mistis Rumi begitu abadi dan memikat.Kini, 800 tahun sudah masa itu berlalu. Namun Puisi-puisi Rumi tidak lekang dimakan jaman. Bahkan UNESCO menetapkan Jalaluddin Rumi sebagai tokoh tahun 2007. serangkaian acara digelar di seluruh dunia untuk mengenang sang mistikus cinta itu. Dari seminar, peluncuran buku, diskusi, sampai pementasan seni. Di Indonesia, Rumi dirayakan di Gedung Kesenian Jakarta. Acara yang bertajuk Malam Rumi 2007 berisi pembacaan puisi-puisi Rumi, ceramah tentang kehidupan Rumi, dan sumbangannya pada kebudayaan dunia.

Malam Rumi 2007 begitu spesial karena penyair kawakan Indonesia seperti Taufik Ismail dan Abdul Hadi WM membacakan puisi-puisinya. Hadir pula tokoh intelektual Indonesia membacakan esai. Mereka adalah Mulyadhi Kartanegara, Anies Baswedan, Haidar Bagir, Komarudin Hidayat. Tidak ketinggalan tarian gangsing yang dibawakan Rabbani Sufi Institute of Indonesia. Menurut sang eksekutif producer Rani A Dewi, acara ini bermaksud mengajak saudara-saudara kita di luar sana untuk sama-sama menghargai fitrah kemanusian kita. Bahwa tidak ada masalah dalam keragaman. Justru keragaman adalah manifestasi Allah. Di dalam keragaman itulah sebenarnya keindahan Allah.

Bagi Haidar Bagir acara itu adalah langkah bagus dalam memperkenalkan Rumi. Menurutnya Rumi ini lengkap dalam banyak hal. Dia sangat toleran dan sangat terbuka. Dia filosof yang sangat mendalam. Mistikus tapi pada saat yang sama menulis dalam syair-syair. Sehingga lebih banyak orang bisa memahami dan menyukainya. “Saya kira mempopulerkan Rumi ini sangat bagus untuk dakwah Islam. Khususnya ketika banyak orang yang jahil dan tidak tahu tentang Islam dan mengaitkan Islam dengan kekerasan,” kata Haidar Bagir.

Alam dibangun dari cinta. Alam mengerti cinta. Dia bukan benda yang mati. Dia benda hidup bukan karena dirinya sendiri tapi karena diberikan cinta oleh Allah. Karena itu, Maulana Rumi berpesan cintailah alam bila engkau mau diberikan kebaikan oleh Allah.

Label:

0 Komentar:

Posting Komentar

Apa komentarmu...??

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda