Pagiku Di kairo
Oleh: Syarif Istifham
Seiring semilirnya angin di pagi hari
Membelai mesra kulit halus tubuhku
Membuatku bangun dari lelap tidurku
Hingga ku tahu matahari sedang menyambutku
Tubuhku menggigil kedinginan penuh resah
Saat udara musim dingin menyusup ke jasadku
Hampir saja darahku membeku kedinginan
Tapi sinar mentari menyelimutiku penuh hangat
Seakan jelmaan sentuhan lembut tangan ibuku
Di saat itulah penjual-penjual
'isy, ful,tho'miya dan salathoh
Berderetan di pinggir jalan
menunggu pembeli datang mebeli
Lalu aku berjalan menuju mereka
karena tak tahan lapar perutku
Untuk sekedar menenangkan
gelisah cacing-cacing dalam perutku
Aku bersama para 'amu misr
Aku tak peduli dengan Ocehan
Mereka yang tak suka dengan
Dengan kebiasaan sehari-hariku
Mungkin aku sangat rindukan ful
Ketika aku sudah tidak di sini lagi
Kairo, 14 desember 2007
Seiring semilirnya angin di pagi hari
Membelai mesra kulit halus tubuhku
Membuatku bangun dari lelap tidurku
Hingga ku tahu matahari sedang menyambutku
Tubuhku menggigil kedinginan penuh resah
Saat udara musim dingin menyusup ke jasadku
Hampir saja darahku membeku kedinginan
Tapi sinar mentari menyelimutiku penuh hangat
Seakan jelmaan sentuhan lembut tangan ibuku
Di saat itulah penjual-penjual
'isy, ful,tho'miya dan salathoh
Berderetan di pinggir jalan
menunggu pembeli datang mebeli
Lalu aku berjalan menuju mereka
karena tak tahan lapar perutku
Untuk sekedar menenangkan
gelisah cacing-cacing dalam perutku
Aku bersama para 'amu misr
Aku tak peduli dengan Ocehan
Mereka yang tak suka dengan
Dengan kebiasaan sehari-hariku
Mungkin aku sangat rindukan ful
Ketika aku sudah tidak di sini lagi
Kairo, 14 desember 2007
Label: Poems
0 Komentar:
Posting Komentar
Apa komentarmu...??
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda