Senin, Desember 24, 2007

Pangeran Cinta


Oleh: Syarif Istifham

Semerbak aroma fajar menyelinap ke ruang kamarku saat aku sedang asyik bermain game. Saking asyiknya bermain game sampai aku lupa tidur, bahkan teriakan adzan subuh yang begitu keras dari beberapa masjid di sekitar kosku hampir tak kudengar. Kemudian setelah selesai aku bermain game, aku berfikir sejenak “apa ini yang dibilang dengan Mabuk oleh para pecinta?” orang yang sedang mabuk/muskir tidak pernah ingat selain apa yang sedang ia gandrungi, entah itu mabuk game, mabuk khomr, mabuk pekerjaan, atau terlebih lagi mabuk cinta.

Banyak kita jumpai orang yang sedang dimabuk cinta. Ia tidak ingat makan, minum, tidur, apalagi mandi. Karena itulah, banyak sekali kita jumpai orang-orang kayak mereka badannya tak terurus, kurus, kumuh, dan tak enak dipandang. Mereka juga tidak pernah peduli dengan lingkungan di sekeliling mereka, yang mereka tahu hanya apa yang ia dibuat mabuk olehnya.

Seandainya Susana seperti ini terjadi ketika kita sedang bercumbu dengan tuhan, yakni saat kita shalat (paling tidak), sungguh alangkah indah sekali. Pada waktu kita shalat kita bisa khusyu’ tidak ada yang di ingat melainkan Dia. Sebagai contoh dari sekian banyak orang yang mabuk karena cinta adalah sayyidah robi’ah adawiyah. Seandainya beliau adalah seorang laki-laki, niscaya beliau adalah orang yang paling pantas dengan julukan pangeran cinta.

Suatu ketika beliau pernah ditanya oleh seorang sufi; apakah engkau mencintai allah wahai rabi’ah? Beliau menjawab: iya aku mencintaiNYA, lalu apakah engkau membenci syetan? Jawab beliau: tidak wahai saudaraku. Kemudian orang sufi tersebut bertanya lagi. Kenapa bisa begitu? Jawab beliau: karena di dalam hatiku sudah tidak ada ruang lagi untuk membenci syetan, karena hatiku sudah penuh dengan cinta kepada Allah.

Subhanallah….. !!! begitulah orang yang benar-benar dimabuk oleh cinta. Kalau boleh saya bertasybih (mengibaratkan) cinta itu ibaratnya wiski/khomr dan orang yang meminumnya akan mabuk kepayang, bahkan cinta lebih dahsyat lagi. Yaa tuhan… anugerahilah kami cinta untuk kami teguk walau Cuma setetes dari lautan cintaMU.


Kairo, 17 desember 2007

Label:

0 Komentar:

Posting Komentar

Apa komentarmu...??

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda