Minggu, Agustus 24, 2008

Biarkan Orang Berkata Apa Saja

Oleh: Syarif Istifham

Pada suatu sore hari yang cerah, tatkala saya sedang duduk-duduk di balkon flat tempat saya tinggal, tiba-tiba mata saya melihat seekor Himar yang sedang dinaiki oleh seorang bocah. Saya jadi teringat kisahnya Luqman Al-hakim bersama putranya. Ceritanya begini:

"pada suatu hari Luqman Al-hakim bersama puteranya masuk ke dalam pasar dengan menaiki seekor himar, namun puteranya berjalan menuntun himar yang sedang dinaiki ayahnya. Melihat tingkah laku Luqman itu, sebagian orang yang di pasar itu pun berkata; "Lihat itu orang tua yang tidak punya rasa sayang sama sekali, masa anaknya sendiri dibiarkan berjalan kaki, sedangkan ia sendiri naik himar...!!!"

Setelah mendengarkan desas-desus dari orang-orang yang ada di pasar, maka Luqman pun turun dari himarnya itu, lalu diletakkannyalah anaknya di atas himar itu. Melihat yang demikian itu, sebagian orang-orang di pasar itu pun berkata lagi, "Lihat orang tuanya berjalan kaki sedangkan anaknya yang menaiki himar itu, sungguh kurang adab anak itu."

Merasa risih mendengar kata-kata itu, Luqman pun terus naik ke atas himar itu bersama-sama dengan anaknya, dengan harapan supaya mereka diam. Tapi Kemudian terdengar lagi kata-kata yang serupa dengan sebelumnya "Lihat itu dua orang menaiki seekor himar, sungguh menyiksakan himar itu." Oleh kerana tak mau lagi mendengar percakapan mereka, maka Luqman dan anaknya turun dari himar itu, tapi lagi-lagi terdengar suara orang berkata, "Lihat Dua orang berjalan kaki, sedangkan himar itu tidak dikenderai.sungguh bodoh mereka berdua."

Akhirnya, dalam perjalanan pulang ke rumah, Luqman Hakim kemudian menasihatai anaknya tentang sikap manusia dan bualan mereka, katanya, "Sesungguhnya tidak bisa terlepas seseorang itu dari percakapan manusia. Maka, orang yang berakal tidaklah dia mengambil pertimbangan melainkan hanya kepada Allah S.W.T. semata. Barang siapa yang mengenal kebenaran, itulah yang menjadi pertimbangannya dalam tiap-tiap tindakannya."

Kemudian Luqman Hakim berpesan kepada anaknya, katanya, "Wahai anakku, tuntutlah rezeki yang halal supaya kamu tidak menjadi fakir. Sesungguhnya tiadalah orang fakir itu melainkan tertimpa kepadanya tiga perkara, yaitu tipis keyakinannya (iman) tentang agamanya, lemah akalnya (mudah tertipu dan terpedaya) dan hilang kemuliaan hatinya (keperibadiannya)."

Nah, dari kisah lukman hakim di atas kita bisa mengambil sebuah 'ibrah, bahwa apapun yang kita lakukan pasti akan diperbincangkan oleh orang-orang di sekitar kita. So, asalkan kita yakin bahwa apa yang kita lakukan adalah benar, maka tak usah kita menghiraukan apa kata orang. Wallahu A'lamu Bissahawab...!!!

Kairo, 24 agustus 2008

Label:

0 Komentar:

Posting Komentar

Apa komentarmu...??

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda